Ceritaku hari ini tentang seorang ketua kelas yang mudah menerima kritikan dan mau mengakui kesalahan. Dia adalah orang yang sangat peduli dengan teman" nya walau terkadang dia harus kesulitan mengurus beberapa anak yang sulit di atur. Ketua kelas ini bernama Dina, Hari ini merupakan hari dimana ada suatu perlombaan dalam rangka menyambut Bulan Bahasa.
Lomba tersebut ialah lomba membuat pojok baca, Suasana lomba ini berbeda dengan lomba" sebelumnya yang sudah Dina lalui. Dalam lomba tersebut terdapat masalah yang dianggap kecil namun berdampak besar. cerita bermula ketika penilaian Lomba pojok baca akan dimulai yaitu H-1 (satu hari sebelum penilaian). disaat waktu jamkos Dina mengungkapkan semua kekesalan nya terhadap kami sebagai teman sekelasnya.
Ia kesal dan marah kepada kami, sebab pojok baca tersebut hanya Dina dan beberapa orang saja yang ikut membuat, itupun sebagian besar hanya teman dekat Dina. Hingga terjadi puncak keributan, disaat terjadi perselisihan untuk menentukan letak pembuatan pojok baca, sebab salah satu dari teman kami menginginkan pojok baca nya dibuat dibelakang.
Hal itu membuat Dina marah dan mengungkapkan sebuah kalimat ``Kenapa ngga kalian aja yang buat? kami sudah capek ni, kan kalian yang mau nya buat dibelakang`` naah disinilah kesalahan Dina sebab tidak bermusyawarah atau berkordinasi dengan teman" yang ada dikelas, yang justru ia malah menentukannya secara sepihak.
Tentu ini menimbulkan berbagai gosip negatif mengenai Dina. Singkat cerita Hingga waktunya bell berbunyi menandakan masuknya jam pelajaran dan kebetulan guru tersebut lah yang akan menjadi salah satu juri pojok baca. Guru tersebut mengatakan kepada kami bahwa sebenarnya pojok itu lebih baik ditempatkan dibelakang. Hal itu membuat Dina sedikit merasa bersalah kepada teman" nya yang lain.
Hingga salah satu teman kami mengajak untuk membuat pojok baca tersebut sampai malam, karena waktu yang tersisa begitu singkat, oleh karena itu kami harus sesegera mungkin menyelesaikannya. Ringkas cerita, malam pun tiba. aku yang datang ke Sekolah sehabis sholat maghrib, untuk melanjutkan pembuatan pojok baca, melihat suasana kelas yang begitu rame dan banyak sekali orang bergotong royong.
Ada beberapa siswa yang sudah bekerja dari sore dan ada pula yang pulang lalu kembali ke sekolah lagi, namun sangat disayangkan ketua kelas dan teman" dekatnya tak bisa hadir karena ada suatu kepentingan. Lalu singkat cerita hingga jam sembilan malam jadilah juga pojok baca yang kami buat.
Keesokan harinya pagi pun tiba, dan waktunya para juri untuk datang ke masing" kelas sembari melihat dan mengambil penilaian. Walaupun menurut kami pojok baca yang dibuat tidak sebagus dengan kelas" yang lain. setidaknya kita sudah berusaha sebaik mungkin. Hal ini terjadi karena kurangnya solidaritas ketua dengan para teman" nya.
Setelah penilaian selesai, selang beberapa jam, Dina memanggil kami semua untuk berkumpul di dalam kelas. Dan disitulah semua permasalahan yang ada dibahas serta diselesaikan, baik itu terkait gosip" yang negatif maupun kesalahan dari masing" pihak. Semua diperjelas di saat itu agar bisa saling menerima.
Diawali oleh Dina, sebagai ketua kelas yang meminta maaf kepada teman- teman kelasnya, sebab tak bisa hadir untuk membuat pojok baca, dan juga ia sangat merasa bersalah karena telah bersikap tidak baik dengan memarahi dan menyinggung teman" lainnya dari belakang. Dina juga sangat bersedia menerima kritikan dari teman" yang mungkin kurang suka dengan dirinya.
Ia juga bahkan sangat mengapresiasi kerjasama teman" kelasnya, ia sendiri bahkan tidak menyangka jika semua lomba" terkhususnya lomba pojok baca ini dapat diselesaikan dengan baik. Teman" yang lain pun juga banyak memberikan Dina kritikan, dan juga sebagai bentuk introspeksi diri, semua teman" Dina saling memaafkan serta mengingatkan betapa pentingnya kerjasama maupun solidaritas dalam sebuah tim.
Cerita ini aku ambil dari kejadian nyata yang pernah aku alami, dari sini kita bisa banyak belajar, perlu adanya sebuah kerjasama didalam tim. menghargai pendapat dan musyawarah itu sangat penting untuk kita terapkan, agar terbentuk suatu kesepakatan yang diharapkan hasilnya bisa saling diterima oleh pihak manapun
Tidak ada komentar: